Tugas 2 : Hasil Analisis Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta
Pada kajian ini diambil dari vidio Youtube ISI
Surakarta yang didalam live tersebut membahas tentang "Inovasi
Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta" yang dikaji oleh
Dr. Pandu Pramudita dengan program studi Seni dalam sidang promosi doktor
paskah sarjana di ISI Surakarta.
Dikajian ini kesenian wayang kulit tidak hanya
memiliki nilai adi luhung atau tinggi mutunya pada aspek pertunjukan dan
sastra, tetapi juga pada bentuk aspeknya. Perkembangan pada figure kayon ini terjadi
seiring dengan perkembangan budaya dari masa ke masa. Awalnya, figure kayon
hanya dibuat dari kayu dengan bentuk yang sederhana dan dihiasi dengan
warna-warna dasar. Namun, seiring berjalannya waktu, figure kayon mulai
mengalami perkembangan dari segi bentuk dan teknik pembuatan. Salah satu
perkembangan yang terjadi adalah penggunaan warna-warna yang lebih beragam dan
kompleks. Selain itu bentuk figure kayon juga semakin variatif dan lebih
detail, menggambarkan karakteristik masing-masing tokoh dalam cerita yang diangkat.
Pada gambar diatas terdapat 3 bentuk figure kayon, yaitu :
1. Figur kayon Geni Dadi Sucining Jagat 1443 S/1522 M yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga. Ini salah satu jenis figure kayon yang memiliki makna filosofis dan religius yaitu "api menjadi cahaya dunia" Figure kayon ini menggambarkan sosok yang disebut Bhatara Guru, yang merupakan dewa kebijaksanaan dalam agama Hindu-Buddha. Bhatara Guru digambarkan dengan wajah yang tenang dan bijaksana, berbusana serba putih, serta duduk bersila dengan sikap meditasi.
2. Gapura Lima Retuning Bumi yang di ciptakan oleh Sri Susunan Paku Buwono II pada tahun 1659 S atau 1739 M. Figur ini memiliki makna filosofis yang mendalam dalam pandangan kehidupan Jawa. Konsep dasar gapura ini adalah keharmonisan dan keseimbangan lima unsur alam yang diyakini menjadi pondasi keberlangsungan hidup di dunia.
3. Figur Kayon Gapura 1896 M dari koleksi MNVW. Figur ini umumnya dihiasi dengan simbol-simbol dan relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah mitologis atau filosofis, serta dilengkapi dengan ukiran-ukiran atau patung-patung yang memperindah bangunan.
Kerangka Konseptual
Inovasi figur kayon tampak pada keragaman bentuk figure kayon yang dilihat dari aspek bidang dan isinya dan terjadi karena adanya proses kreatif yang dilakukan secara dialektis seniman wayang. Nilai filosofis berada pada simbolis dari unsur-unsur yang ditemukan pada setiap figure kayon.
Ragam Bentuk Figur Kayon
1.
Ukuran
Tinggi 25 – 99 Cm dan Lebar 38 – 59 Cm
2.
Bidang
a.
Raut
Wengku, Bedhahan dan Kadiwengku
b. Struktur
Pucukan, Cembung dan Kecembung
3.
Ragam Isian
97 ragam terdiri dari tumbuhan (20), hewan (43), makhluk mitologis
(6), benda alam (11), buatan (13), symbol (4)
4.
Ragam Tatahan
14 ragam terdiri dari bubukan, tratasan, untu walang, bubukan iring, mas - masan, gubahan,
srunen, inten - intenan, sekar katu,
patran, seritan, sembuliyan, pipit dan susruk.
5.
Ragam Sunggingan
Sorotan, Gemblengan dan Padang Bulan
6.
Ragam Sunggingan Belakang
Sunggingan Api dan Sunggingan Air
Teori yang digunakan untuk mengukur bentuk figur kayon
menggunakan Golden Ratio. Diteori ini menggunakan 2 perbandingan rasio
yaitu 5:3 dan 2:1. Pada komposisi isian Kayon ini ada 4, yaitu :
1.
Pucukan
2.
Genukan
3.
Lengkeh
4.
Pelemahan
Lalu, terdapat 4 warna pada Sunggingan Kayon :
1.
Hitam
2.
Merah
3.
Kuning
4.
Putih
Pada Wanda Kayon ini memiliki bentuk gempal sedangkan
Kayon Wanda Lanang memiliki bentuk ramping. Kayon Blumbungan merupakan Wanda
Wadon sedangkan Kayon Gapura merupakan Wanda Lanang. Wanda Kayon hanya dapat
diketahui ketika 2 jenis kayon diperbandingkan.
Nilai Filosofis Bentuk Kayon
1.
Makrokosmos
Jagat Ageng dan Triloka
2.
Mikrokosmos
Jagat Alit
dan Karep
3.
Metakosmos
Sangkan Paraning Dumadi
dan Memayu Hayuning Bawana
Kesimpulan
Inovasi bentuk figur kayon dalam wayang kulit
purwa gaya Surakarta adalah upaya untuk memperbarui atau memodernisasi
bentuk-bentuk tradisional yang ada pada seni pertunjukan wayang kulit purwa.
Dalam hal ini, inovasi tersebut terlihat pada desain dan bentuk figur kayon
yang diubah agar lebih memukau dan menarik perhatian penonton. Inovasi bentuk
figur kayon dalam wayang kulit purwa gaya Surakarta merupakan contoh dari upaya
mempertahankan warisan budaya dan tradisi, sekaligus juga berinovasi agar tetap
dapat menarik minat penonton dan tetap relevan dalam perkembangan zaman.
Comments
Post a Comment